Kamis, 12 Maret 2015

Kuliner Khas Malang



Kota malang terletak di Provinsi Jawa timur yang berada pada cekungan atau lembah. Letak geografis yang berada pada cekungan tersebut membuat Kota Malang memiliki pesona alamnya tersendiri, sebuah sajuan pemandangan alam antara lembah dan gunung. Sebagai salah satu tujuan wisata di Jawa Timur,  selain keindahan alamnya, Kota Malang menawarkan kelezatan kuliner khas Malang. Makanan asli Kota Malang masih banyak dijumpai dan menjadi tradisi kuliner bagi masyarakatnya. 

Beberapa kuliner lokal khas masyarakat  Kota Malang diantaranya  sebagaimana dibawah ini.

1.Soto Kambing

Soto merupakan makanan yang populer di Indonesia, hampir di setiap daerah mimiliki sajian hidangan soto, tidak terkecuali  kota Malang, Jawa Timur. 

Soto Kambing merupakan salah satu hidangan khas kota Malang. Hidangan kuliner yang berbahan dasar daging kambing ini awal muncul hanya untuk kebutuhan makan besar Slametan, barikan, atau upacara desa di beberapa lokasi di Malang, khususnya desa yang berada di lereng gunung Arjuna. Kemudian beberapa masyarakat mulai menjajakan hidangan ini secara komersil, dan menemukan konsumen tersendiri, yang tentunya berlanjut menjadi sebuah mata pencaharian.

Aroma kayu bakar yang menebar di sekitar penjual Soto Kambing merupakan hal yang khas, dan akan  selalu menyertai ketika menyantap hidangan soto tersebut. Cara pemanasan tungku dengan menggunakan kayu bakar ini tentunya membuat aroma soto kambing berbeda dengan soto yang lain.

Dalam seporsi hidangan kuliner soto kambing ini tersaji nasi putih dengan irisan daging atau jerohan kambing, irisan daun bawang, kemudian di siram kuah kaldu yang gurih. Tak lupa ditambahkan koya sebagai ciri khas soto Malang.

 

Soto Kambing banyak ditemui di beberapa lokasi di Malang, dan kebanyakan berada di daerah utara kota Malang menuju Batu. Ada yang mangkal di jalan tembus Gundang dekat Unmuh Landungsari, juga di jalan tembusan di pintu barat Taman sengkaling, di tengah sawah ketangi, mBawang, barat RRI, griya santa, barat pasar Karangploso, sopit urang, wajak.  Ada juga yang dipikul keliling. Uniknya banyak yang tidak menyertakan tulisan kambing, wedus, mendo, embik, cempe. Walaupun tidak ada tulisan Soto Kambing, orang pada tahu bahwa warung tersebut jualan Soto Kambing mesti hanya tertulis Soto saja. Hanya yang ada di sebelah barat RRI Malang yang tertulis soto Kambing, unik memang.






2. Orem Orem

Orem-orem merupakan sajian kuliner khas Malang yang terdiri dari irisan ketupat dan ayam yang dimasak dengan kuah santan kental bercampur tempe, dengan memiliki citarasa yang agak pedas. Kuahnya mirip dengan kuah lodeh, namun lebih kental. Serta tak lupa taburan tauge/kecambah. 

Orem-orem ini dimasak dengan bara api arang yang tentu saja memiliki aroma yang khas, sebagaimana masakan dengan menggunakan bara. Untuk menambah selera dapat ditambahan kecap dan sambal. Selain itu disediakan kerupuk dan berbagai gorengan kacang-kacangan, seperti tempe goreng atau mendol goreng sebagai pelengkap. Mendol merupakan camilan khas Malang yang terbuat dari tempe yang dihaluskan, lalu diberi bumbu dan kemudian digoreng.

Di Malang penjual makanan Orem-orem dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:

  • Orem-orem Ketupat Pak H. Moh Syahri, Jl. Gatot Subroto, Pertukangan, Malang (depan Bioskop Jaya)
  • Orem-orem Pak Tik, Jl. Irian Jaya, Comboran, Malang (buka setiap hari  pagi-sore).
  • Orem-orem Arema, Jl. Blitar, Malang


3.Rawon

Sebagaimana daerah di Jawa Timur lainnya, di Malang juga miliki kuliner Rawon. Kuliner Rawon Malang tidak banyak berbeda dengan sajian kuliner Rawon di beberapa kota lainnya di Jawa Timur. 

Rawon dan nasi tersaji dalam satu piring bertabur kecambah/tauge dan gorengan bawang merah. Hanya saja kuah yang disajikan agak encer dan tidak seberapa pekat warnanya, daging yang disajikan kadang tidak bercampur dengan kuah, empuk dan agak kering (mirip empal gepuk), bersama taburan bawang dan tauge/kecambah tersaji diatas nasi dan dan kuah.

Tak jarang ditambahkan tempe goreng maupun labu. Meski demikian, aroma dan rasa kuah Rawon, tetap menunjukan ciri yang khas sebagai hidangan Rawon pada umumnya.

Di Malang penjual Rawon dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:

  • Warung Rawon Brintik (sejak 1942), Jl. K.H. Ahmad Dahlan 39 Malang.
  • Rawon Rampal (sejak 1957) Jl. Sudirman Malang (sebelah BCA)
  • Depot Asri Bu Saerun, (sejak 1969)  Jl. Dr. Cipto no. 6. Malang (buka pagi-sore).
  • Depot Rawon Udin, Jl.Sultan Agung 58, Kepanjen Malang.
  • Depot Rawon Nguling,  Jl. Zainal Arifin No. 62, Malang.


4.Ketan Bubuk Kedelai

Ketan Bubuk Kedelai yang merupakan salah satu kuliner tradisional Indonesia ini banyak ditemui di Kota Malang Jawa Timur.

Kuliner ini terbuat dari beras ketan yang dikukus kemudian ditaburi dengan parutan kelapa dan bubuk kedelai. Bubuk kedelai inilah yang menjadikan ketan bubuk sangat spesial. 


Kelembutan ketan, renyahnya parutan kelapa dan gurihnya bubuk kedelai merukan sensasi yang ditawarkan oleh kuliner ini. Beberapa penjual menambahkan tetesan gula jawa untuk menambahkan cita rasa manis untuk makanan ini. 

Minuman wedang sangat cocok untuk menemani menyantap makanan ini, baik itu kopi, jahe, susu telor madu jahe (STMJ) atau berbagai minuman hangat maupun minuman dingin lainnya. Kuliner ini banyak ditemui di pagi hari ataupun malam hari di banyak tempat di kota Malang dan sekitarnya.

Di Malang penjual makanan Ketan Bubuk Kedelai dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:

  • Warung Kopi dan Ketan Bubuk, Jl Mayjen Moh Wiyono, Rampal Malang (pojokan perempatan Rampal–SKI)
  • Jl Zainul Arifin 17 Malang, dekat nasi campur Bok Madura (buka pagi hari)
  • Pos Ketan Legenda 1967, kawasan Alun-alun kota Batu (buka sore-pagi).


5.Es Campur Malang (Es Tawon)

Di Kota Malang terdapat warung penjual es campur terkenal di Malang yang menjadi langganan penulis sejak tahun 1980-an yang lalu yaitu Es Campur Malang (Es Tawon). 

Sajian kuliner ini merupakan perpaduan dari kacang hijau rebus, alpukat, tape singkong,  cao, dawet dan sirup  dengan aroma frambozen, tersusun dalam gelas yang kemudian ditambah dengan parutan batu es. Tampilan, warna dan aroma, serta rasa yang ada siap melepaskan dagaha ketika disantap.

Dinamakan Es Tawaon karena beberapa lebah atau tawon setia mengunjungi warung ini, ini sudah lama berlangsung yaitu sejak kuliner ini berdiri tahun 1980-an yang lalu.

Kuliner ini berada di daerah Kidul Dalem yang cukup dekat dengan alun-alun bunder. Sebagai informasi, di kota Malang dikenal memiliki 2 alun-alun yaitu alun-alun tugu yang terletak depan kantor walikota Malang dan alun-alun bunder dimana terletak di pusat kota persis depan Masjid Jami.(*)

Kamis, 12 Februari 2015

Kuliner Legendaris Malang

Kota Malang yang terletak di bagian Jawa Timur merupakan kota yang sarat sejarah. Beberapa obyek wisata sejarah dan keindahan alam dapat ditemui di sini. Kota yang terletak dalam kepungan gunung berapi ini, juga menyimpan tujuan wisata kuliner yang cukup melegenda. Belum dianggap mengunjungi kota Malang, apabila tidak mencoba kuliner tersebut. Beberapa diantaranya sudah berdiri jauh sebelum Republik Indonesia merdeka.

Berikut ini merupakan lokasi kuliner yang melegenda di kota Malang, Jawa Timur, diantaranya:

1.Warung Lama Haji Ridwan (sejak 1925)

Dari nama yang disandangnya, menunjukan tempat makan ini sedemikian melegenda di Kota Malang.  Sebelum Indonesia merdeka, Warung Lama Haji Ridwan sudah dikenal masyarakat Malang berkat citarasanya yang lezat dan khas. Sejak tahun 1925, warung ini sudah berhasil memenuhi selera kuliner masyarakat Jawa Timur, khususnya di Malang.

Di tempat ini, berbagai aneka menu masakan Jawa kuno yang sudah dihadirkan sejak dulu dan masih memiliki rasa khas yang sama.  Resep masakan Jawa Kuno yang dihadirkan pun sungguh sangat menggoda dan nikmat untuk dicoba. Beberapa menu yang ditawarkan di tempat ini antara lain: daging dan ayam panggang bumbu rujak, krengsengan, sate komoh, sate usus sapi maupun nasi rawon. Warung Lama H. Ridwan  berlokasi di Jalan Pasar Besar, kota Malang.

2.Soto Daging Rahayu (sejak 1928)

Di pasar besar kota Malang terdapat sebuah tempat makan yang cukup lama keberadaannya.Warung Soto Daging rahayu  berlokasi dalam Pasar Besar, Jl. K.H Zaenal Arifin 45B, Malang. Tampilan warung soto daging Hj. Tutik tampak sederhana. Tempatnya berada di pojok perempatan stan pasar, seberang toko pecah belah, sehingga terkesan agak menyempil. Meski lokasinya sederhana namun kepopuleran soto daging ini tidak kalah dengan pamor tempat makan yang lainnya. Para pembeli selalu memadati  warung soto ini untuk setiap harinya.

Warung ini sudah dikelola oleh generasi keempat sejak warung soto itu dibuka pada zaman Belanda dahulu. Warung ini dirintis oleh seorang pria bernama Saidi, kemudian diteruskan oleh anaknya Supiatun, lalu diteruskan oleh ibunda Tutik, Hiyana. Baru kemudian pada tahun 1985 dilanjutkan oleh Tutik hingga saat ini.

Soto daging Tutik memang terasa khas karena pengguna resepnya yang digunakan secara turun-temurun termasuk dalam memilih bahan yang selalu diutamakan berkualitas. Sebagai penyedap, Tutik menggunakan koya dari kelapa dan bukannya dari kerupuk layaknya soto daging pada umumnya.

3. Toko Oen (sejak 1930)

Berlokasi tidak jauh dari  alun-alun kota Malang, Toko Oen merupakan tempat kuliner yang sudah dikenal luas oleh wisatawan.  Tempat wisata kuliner ini telah berdiri sejak tahun 1930 dan menjadi tempat nongkrong favorit Belanda zamannya. Kesan vintage masih bisa disaksikan dari arsitektur bangunan dan desain interior Toko Oen. Pintu dan jendela berkaca besar, meja dan kursi rotan serta koleksi piano tua akan membawa pengunjung menjelajah masa lalu ditemani semangkok es krim yang creamy.

Menu yang populer di Toko Oen adalah varian es krim home-made. Rasa seperti Tutti Fruity Cassata yang terbuat dari buah-buahan, Sparkling Delight atau es krim buah yang disajikan dengan kembang api menyala hingga Morkus dengan citarasa kopi, semua begitu menggoda untuk dicoba.  Toko Oen yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmad Malang inijuga menyajikan menu lainnya seperti  menu bistik lidah yang sudah melegenda, nasi goreng serta aneka kue.

4.Soto Geprak Mbah Djo (sejak 1935)

Kelezatan Soto Geprak Mbah Djo yang telah dikenal sejak tahun 1935,  merupakan salah satu kuliner tempo dulu yang dimiliki oleh kota Malang. Rasa serta kualitas masakan benar-benar beda dibandingkan dengan soto pada umumnya.

Jika dilihat dari tempatnya, Soto Geprak Mbah Djo tak berbeda dari depot makanan lainnya. Anda akan melihat meja panjang khas depot dengan kursi-kursi berderet. Meskipun demikian, kelezatan makanan ala rumah makan yang berlokasi di Jalan Letjen S. Parman ini bisa diadu dengan apa yang disajikan di restoran mahal.

Nama geprak sendiri berasal dari teknik pengolahan daging sebelum dimasak. Mbah Djo biasa menggeprak atau menghancurkan daging dengan cara memukulnya sampai halus dan empuk. Proses pengolahan dilakukan dengan cara menumbuk/menggeprak daging sampai halus sehingga serat daging terpisah dengan sendirinya tanpa harus ada proses pemotongan serat seperti yang terjadi pada produk makanan daging pada umumnya.

Untuk menjamin dari segi kebersihan, kesehatan, dan efektifitasnya, maka untuk saat ini sudah menggunakan mesin modern penumbuk daging dengan prinsip kerja yang sama dengan proses tradisional guna untuk mempertahankan cita rasa yang ada. Ini juga yang membuat soto dan bakso di sini memiliki rasa yang khas dan tak akan bisa Anda temukan di tempat lain.

5.Rawon Brintik (sejak 1942)

Warung nasi rawon ini didirikan sejak 1942, waktu yang cukup lama untuk membangun sejarah sebuah kuliner. Warung yang terletak di Jl. K.H. Ahmad Dahlan 39 Malang ini memiliki menu unggulan yang berupa nasi Rawon.

Sebagaimana lazimnya penyajian nasi rawon di kota Malang pada umumnya, rawon dan nasi tersaji dalam satu piring bertabur kecambah dan gorengan bawang merah. Dagingnya sangat empuk dan terasa lumat di lidah.  Untuk meningkatkan selera, tambahkan sambal dan kerupuk udang atau kerupuk belinjo yang sudah tersedia di masing-masing meja.

Dinamakan rawon brintik karena sang istri pemilik warung ini memiliki rambut keriting atau brintik. Hingga nama ini melekat menjadi nama warung rawon khas Malang ini.

6.Rumah Makan Cairo (sejak 1952)

Tempat wisata kuliner yang berdiri sejak tahun 1952 ini menampilkan citarasa Timur Tengah. Dengan berlokasi di Jalan Kapten Tendean 1, Malang, Rumah Makan Cairo ini menyajikan berbagai olahan daging kambing, mulai dari sate kambing, gule kambing, krengsengan kambing, sop Cairo, nasi goreng Cairo serta nasi kebuli/nasi briani sebagai menu khasnya. Nasi goreng Cairo dan sop Cairo merupakan menu unggulan di tempat ini.

Pengolahan daging kambing yang baik, membuat masakan yang disajikan berasa gurih dan tidak bau apek. Tekstur daging yang lembut, menjadikan tempat ini sebagai salah-satu tujuan kuliner olahan daging bercita rasa timur tengah dan masih bertahan hingga sekarang.




Selain berbagai jenis masakan Timur Tengah, dijual pula aneka kue dan jajanan dari Mesir seperti kue Mesir Ka’aq, martabak Mesir, roti maryam, samosa Cairo, pastel kacang, roti nougat, risoles, kue wijen, dan yang paling khas susu kambing Etawa yang dikemas di dalam botol.

Rumah Makan Cairo buka setiap hari mulai pukul 8 pagi sampai 10 malam.














7.Soto Ayam Lombok  (sejak 1957)

Tempat kuliner ini terletak di Jalan Lombok No. 1, dengan  menyediakan khusus menu Soto Ayam yang khas dengan koya yang merupakan ciri dari sajian kuliner tempat ini. Koya ini terbuat dari perutan kelapa yang disangrai hingga kering. Koya selanjutnya dicampurkan pada soto dan rasa soto akan semakin sedap dan gurih. Satu porsi soto Lombok berisi nasi, tauge, suiran daging ayam, kentang rebus, kubis, telur ayam, serta taburan bawang goreng dan koya, lalu disiram dengan kuah soto yang gurih dan kental. Anda juga dapat mengganti nasi dengan lontong jika ingin.

Soto lombok memiliki tiga macam sajian soto, yaitu soto biasa, soto istimewa, dan soto spesial. Perbedaannya adalah pada tambahannya. Pada soto istimewa akan diberi tambahan suiran daging ayam dan jeroan, sedangkan pada soto spesial selain mendapatkan ekstra suiran daging ayam dan jeroan, juga akan ditambahkan kulit dan brutu ayam.

Warung soto lombok sudah memiliki banyak cabang yang tersebar di daerah Malang diantaranya: Jl. Tologomas Dinoyo no. 50, Malang, Jl. Mondoroko, Malang, Jl. Purwosari, Malang, Jl. Parang Tritis no 1, Malang. Namun jika ingin menikmati soto ini di tempat asalnya, bisa mengunjungi warungnya di Jl. Lombok No.1, Malang. Warung ini buka mulai pukul 07.00 hingga pukul 24.00 WIB.

8.Pecel Kawi ( Tahun 1975)


Berdiri sejak tahun 1975, Pecel Kawi ini bisa dibilang merupakan salah satu ikon Kuliner Legendaris yang ada di kota Malang. Kualitas bumbu pecelnya dikenal memiliki rasa yang khas, manis dan gurihnya berada dalam takaran yang pas.

Dalam satu porsi hidangan kuliner ini tersajikan nasi bersama sayuran yang terdiri dari, kangkung atau bayam, kol/kubis, kecambah/tauge, irisan mentimun, kemudian disiram dengan saus sambal kacang dengan rasa aroma yang khas dengan tingkat kepedasan yang pas. Tentunya tak lupa rempeyek yang merupakan ciri khas dari hidangan pecel, baik rempeyek dengan taburan kacang tanah, kacang kedele, udang ebi maupun ikan teri. Menambah kenikmatan, tersaji berbagai macam lauk, dari daging dan jeroan,  baik ayam maupun sapi, serta sajian beberapa ikan air tawar yang digoreng.

Menemani sarapan pagi, tersedia juga minuman jamu beras kencur yang selain segar juga berkhasiat bagi kesehatan. Di tempat kuliner ini selain menyajikan hidangan pecel, juga tersedia nasi rawon, soto, lodeh dan campur. Jika ingin membawa bumbu pecel atau rempeyek sebagai oleh-oleh, juga bisa membelinya di sini.

Dinamakan Pecel Kawi karena tempat makan  ini terletak di Jalan Kawi Atas nomor 43B/46, Kota Malang.(*)

Minggu, 11 Januari 2015

Kuliner Khas Surabaya

Setiap daerah mememiliki budaya dan dan kearifan lokal.  Termasuk dalam hal ini keberagaman makanan khas daerah  tersebut. Tidak terkecuali surabaya, sebuah kota yang terletak di semenanjung pantai dan selat di sisi timur pulau Jawa.

Posisi geografis kota tersebut mempengaruhi sumberdaya alam  termasuk ketersediaan bahan pangan dalam membuat makanan yang  pada gilirannya membentuk budaya makanan. Ciri khas makanan asli surabaya, pedas, gurih dan sentuhan citarasa  lautan. Keberadaan makanan khas ini seolah menunjukkan  keberadaan masyarakat berikut budayanya yang ada.

Beberapa kuliner lokal khas masyarakat Surabaya diantaranya  sebagaimana dibawah ini.


1. Rawon (Indonesian Black Soup)

Ini merupakan salah satu makanan enak di Indonesia yang cukup  terkenal. Di Kalangan pratisi kuliner internasional, Rawon  disebut Indonesian Black Soup. Memang demikian, Rawon  merupakan masakan sejenis sup daging yang berkuah hitam.

Kuah hitam Rawon berasal  dari bumbu dasar yang disebut dengan kluwak. Kualitas kluwak  akan berpengaruh pada kenikmatan cita rasa Rawon. Sedangkan  daging yang dipergunakan bervariasi, mulai dari iga, lutut, daging berlemak, sampai daging tanpa lemak.

Dalam  penyajiannya rawon selalu dihidangkan bersama nasi. Jika tanpa  nasi, rasanya tidak lengkap rasanya. Rawon dihidangkan bersama dengan taoge kecil segar, kerupuk  udang, telur asin, empal goreng, dan sambal terasi. Beberapa  warung kadang ditambah dengan tempe goreng dan labu siam.


Meskipun merupakan kuliner asli Jawa Timur, rawon juga dikenal  oleh masyarakat Jawa Tengah bagian timur, seperti Sragen dan  Surakarta, bahkan juga orang Jakarta.



Di Surabaya penjual Rawon dapat dijumpai di beberapa lokasi,  antara lain:
  • Rawon Setan Mbak Endang, Jl. Embong Malang, Surabaya  (seberang Hotel JW Marriot), disebut setan karena awalnya buka  malam hari.
  • Rawon Kalkulator sebelah selatan Taman Bungkul Surabaya,  disebut kalkulator karena penjualnya yang selalu menghitung  cepat dan lantang seperti kalkulator.






2. Soto Ayam (Indonesian Soup)
 
Soto merupakan salah satu jenis soup Indonesia (Indonesian Soup), dan cukup  populer di manca negara. Salah satu yang cukup dikenal adalah  soto ayam. Sebagaimana daerah lainnya, soto ayam di Surabaya  menawarkan cita rasa yang khas.

Untuk semangkuk soto ayam  terdiri dari irisan daging ayam, telur, kol dan bahan  pelengkap lainnya, kemudian disiram dengan kuah sotonya yang  kekuningan. Sedangkan untuk nasinya bisa memilih untuk dipisah  atau dicampur di dalam mangkuk.

Lebih mantap lagi jika  ditambah dengan sedikit sambal, perasan jeruk nipis, kecap  manis dan koya yang sudah tersaji di atas meja. Penambahan bubuk koya ini semakin melengkapi kelezatan soto ayam, apalagi  dengan tambahan uritan (telur muda) yang menyempurnakan sajian  soto ayam ini. Koya merupakan tumbukan dari kerupuk udang.


Ciri khas rasa dan aroma dari kuliner soto ayam ini adalah  sentuhan udang dan ikan bandeng dalam ramuannya. Selain dari  koya, rasa udang dan ikan bandeng terangkum dalam kelezatan  dan gurihnya kuah soto. 

Di Surabaya penjual Soto Ayam dapat dijumpai di beberapa  lokasi, antara lain:
  • Soto Ayam Cak Har, Jl. Ir H Soekarno, Surabaya (MERR), dan Jl Arif Rahman Hakim, Surabaya, buka pagi-malam.
  • Soto Ayam Pak Sadi, Jln. Ambengan Surabaya (soto ayam ini  sudah menyebar ke beberapa kota besar di Indonesia) buka pagi-malam.

  • Soto Ayam Pak Djayus Jl Rungkut Asri dan Jl Manyar 81 Surabaya, buka pagi-malam.



3. Soto Daging

Makanan yang satu ini banyak  ditemui di kota Surabaya, baik yang menjajakan secara  berkeliling maupun berjualan pada satu tempat.
Sajian hidangan ini sebagaimana hidangan soup kebanyakan,  terdiri atas kuah kaldu kuning/bening yang gurih dan  nikmat dengan campuran daging, babat, paru, dan usus sapi yang empuk dan nikmat. Ditambah  dengan taburan irisan daun bawang dan bawang goreng untuk menambah aroma dan cita rasa.

Beberapa tempat menyajikan soto hanya dengan daging saja, dengan pilihan jerohan yang terpisah dalam penyajiannya.  Tak jarang telur ayam rebus juga disajikan sebagai  penambah selera. Apabila suka rasa pedas  bisa menambahkan  sambel atau bumbu lain seperti jeruk nipis, kecap manis, dan kecap asin untuk menambah rasa dan selera.

Di Surabaya penjual Soto Daging dapat dijumpai di beberapa  lokasi, antara lain:
  • Soto WAWAN, Jalan Mayjend Soengkono 66 Surabaya, mempunyai cabang  di Surabaya dan kota lainnya, tempat representatif, buka siang-malam.
  • Soto GUBENG Jln Kusuma Bangsa 30 Surabaya tempat representatif, buka siang-malam.
  • Soto Madura Pak Sodiq Ruko Rungkut Mapan Surabaya,  buka pagi-sore.

  • Soto Tapak Siring, Jl Tapak Siring Surabaya, yang unik di tempat ini berkuah bening dan menambahkan menu jeroan dan otak sapi secara terpisah, buka siang-sore.
  • Soto Kalkulator sebelah selatan Taman Bungkul Surabaya,  disebut kalkulator karena penjualnya yang selalu menghitung  cepat dan lantang seperti kalkulator.
  • Soto Madura Tropicana, Jl Ngagel Jaya Surabaya, buka pagi-siang






4. Gulai Kambing (Indonesian Goat Curry)

Gulai adalah salah satu jenis hidangan yang tersebar luas di Nusantara. Kuliner ini bersentuhan dengan seni memasak budaya Arab dan India. Secara internasional sering disebut sebagai kari ala Indonesia (Indonesian curry), meskipun dalam seni kuliner Indonesia juga ditemukan kari. Berbeda dengan Gulai Arab atau India, Gulai Surabaya lebih cair menjadi semacam sup yang dihidangkan panas-panas yang berisi daging,  jeroan kambing ataupun sumsum tulang.

Ciri khas bumbunya yang kaya rempah antara lain kunyit, ketumbar, lada, lengkuas, jahe, cabai merah, bawang merah, bawang putih, adas, pala, serai, kayu manis dan jintan yang dihaluskan, dicampur, kemudian dimasak dalam santan. Masakan ini yang memiliki ciri khas berwarna kuning karena pengaruh sari kunyit.

Disajikan bersama irisan lontong atau nasi, dan disantap selagi hangat. Beberapa pedagang juga menyajikan sumsum tulang dan kepala kambing secara utuh.

Di Surabaya penjual Gulai Kambing dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • (karang menjangan)
  • (Pucang Rinengo)
  • Depot Ampel di jalan Walikota Mustajab 33B Surabaya.
  • Depot Madinah Jalan Kalimas Udik Surabaya (sebelah Hotel  Grand Kalimas atau daerah Ampel ) Cabang : Jalan Genteng Kali Depan Siola


5. Lontong Kikil

Kuliner ini berbahan dasar dari kaki sapi atau kambing. Sebagaimana layaknya soup kebanyakan, masakan ini berkuah kaldu dan  memiliki aroma dan rasa yang cukup tajam. Dengan kuah kaldu yang  yang gurih dan agak kental, aroma ketumbar, bawang dan jinten jelas tercium   dari soup kikil ini. Rasa kemiri sangrai, ketumbar dan kencur  akan terasa di lidah ketika menyantap sajian makanan ini.

Potongan daging kikil yang kadang dibiarkan utuh bersama  tulang-belulangnya disajikan  bersama kuah kaldu yang gurih dan irisan lontong yang lembut dalam mangkok. Pengolahan daging kikil dan pembuatan lontong sangat mempengaruhi hidangan kuliner ini. Kikil yang empuk dan lontong yang lembut serta gurihnya kuah kaldu merupakan paduan  yang sangat didamba dalam kuliner ini.

Jika suka rasa pedas  bisa menambahkan sambel kacang atau  bumbu lain seperti bawang daun, jeruk nipis, kecap manis, dan  kecap asin untuk kesesuaian rasa dan selera.

Di Surabaya penjual Lontong Kikil dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Kikil Sapi Pak SAID Jl. Pagesangan Surabaya dekat dengan gedung pabrik korek Pakabaya
  • Kikil Sapi Pak Said, Jln. Urip Sumoharjo, Surabaya
  • Kikil Sapi Kutai Jaya Pak Legiman, Lokasi Jl. Kutai Surabaya
  • Lontong Kikil Sapi Cak Nang, Sentra Kuliner Gayungsari Surabaya (dekat Masjid Nasional Al Akbar Surabaya)


6. Lontong Mie Surabaya

Sebuah makanan klasik masyarakat Surabaya yang khas dengan  aroma dan rasa legit petis udangnya. Bersama bumbu petisnya dan irisan cabai jika ingin selera  pedas, dalam hidangan ini tersaji potongan lontong yang lembut dengan taburan mie bulat kuning tipis, irisan tahu, kemudian disiram dengan kuah yang bercampur tauge/kecambah, serta ditaburi udang goreng kecil-kecil dan bawang goreng.

Aroma  dan rasa gurih petis udang serta udang goreng berpadu dengan lembutnya lontong bersama mie dan tauge/kecambah yang crunchy. Kuah yang berpadu dengan petis dan cabai memberikan kesegaran dan rasa yang khas dari kuliner ini.

Di Surabaya penjual Lontong Mie dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Lontong Mie Pusat Jajanan Pasar Blauran (buka pagi-sore)
  • Lontong Mie Pasar Atum (buka pagi-sore)




7. Lontong Balap

Kuliner ini lahir dan besar di Surabaya, kurang enak jika  dinikmati di kota lain. Kesegaran rasa memang sangat cocok  dengan cuaca Kota Surabaya yang panas.

Lontong Balap terdiri  atas lontong, tauge yang dimasak setengah matang sehingga  teksturnya benar-benar crunchy, tahu goreng, bawang goreng,  remasan lentho, dan kuah segar yang dicampur dengan kecap,  petis, serta cabe.

Lentho merupakan ciri khas dari lontong  balap yang  terbuat dari kacang tolo atau kadang juga kacang hijau yang dicampur dengan singkong, tepung, dan bumbu-bumbu yang kemudian digoreng kering.




Lontong balap lebih nikmat bila disajikan bersama sate kerang  dan bumbu petis. Ditambah dengan minuman es kelapa muda. Hampir semua penjual lontong balap juga menjual sate kerang dan es kelapa muda.

Asal mula nama “lontong balap” berawal ketika dahulu para  penjual lontong tauge harus berjalan cepat-cepat untuk berebut  pembeli di Pasar Wonokromo. Para pedagang masih menggunakan  pikulan untuk membawa daganganya. Dari jalan cepat ini  menimbulkan kesan bahwa mereka seolah-olah berpacu atau  balapan dengan sesama penjual lainnya. Akhirnya banyak orang menyebutnya sebagai lontong balap.



Di Surabaya penjual Lontong Balap dapat dijumpai di beberapa  lokasi, antara lain:
  • Lontong Balap Rajawali, Jln. Rajawali Surabaya
  • Lontong Balap Garuda Pak Gendut  di Jl. Kranggan, disebut  Garuda karena di lokasi tersebut pernah berdiri bioskop yang  bernama Garuda.
  • Lontong Balap Kepanjen, Jln. Kepanjen, depan SMPN 2 Surabaya
  • Lontong Balap Ria, Jln. Kombes M. Duriat








8.Lontong Kupang

Bagi sebagian orang, tidak terbiasa dengan makanan ini. Namun  tidak sedikit yang suka juga yang menyukai kuliner ini. Hidangan ini  terbuat dari hewan air sejenis kerang kecil, yang direbus dan berkuah, kemudian diramu  dengan bumbu utama petis, gula, jeruk nipis, bawang putih,  cabe dan sebagainya.

Disajikan bersama dengan kuah hangat bersama  potongan lontong  yang lembut.  Rasa dan aroma yang tajam dari petis udang merupakan ciri khas kuliner ini.

Menyantap hidangan ini lebih nikmat bila bersama sate kerang  dan bumbu petisnya. Ditambah dengan minuman es kelapa muda untuk menetralisir rasa dan aroma yang tajam. 


Kebanyakan penjual lontong kupang juga menjual sate kerang dan es kelapa muda. Kupang lontong juga terdapat di banyak kota di Jawa Timur, seperti: Sidoarjo Malang, Lamongan, Tuban, Pasuruan, Gresik, dan sekitarnya, namun yang rasanya paling legit dan tajam itu hanya ada di Surabaya dan Sidoarjo.

Kupang termasuk makanan yang tidak bisa tahan lama, jadi begitu dibuat, sebaiknya disajikan saat masih hangat dan segar. Kebanyakan  kupang lontong yang enak adalah yang berada di dekat pesisir, ini dikarenakan bahan-bahan pembuatannya mudah dan cepat diperoleh. 

Kupang merupakan sejenis binatang laut kecil-kecil sejenis tiram yang banyak dibudidayakan di daerah pesisir timur Jawa Timur. Berwarna cokelat pucat dengan kepala berwarna hitam.

Di Surabaya penjual Lontong Kupang dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Lontong Kupang Pusat jajan dan Makanan Pantai Kenjeran Surabaya. 
  • Sentra lontong kupang Raya Gedangan Sidoarjo.




  • Lontong Kupang dan Sate Kerang Bu Wito Jl. Tenggilis Mejoyo Surabaya (seberang Metropolis Apartment).
  • Lontong Kupang Jemursari, Jl Jemursari Surabaya, (dekat Daihatsu dan Mobil 88)
  • Lontong Kupang Warung Artomoro, Jl Raya Menur Surabaya.










9.Rujak Cingur



Kuliner ini sungguh unik, namun tetap mengunggulkan aroma dan rasa khas petis udang (shrimp paste) dan kekenyalan dan gurihnya cingur.  Kuliner ini unik karena mempunyai rasa yang dan aroma yang  tajam, gurih, asam, manis, dan pedas.

Terdiri dari campuran aneka sayuran,  meliputi, lontong, taoge, kangkung, kacang panjang, krai  (mentimun khas Surabaya), tempe-tahu goreng, serta buah- buahan, mulai dari nanas, mangga muda (pencit), belimbing,  bengkuang, mentimun, dan kedondong serta ditambah cingur  sebagai ciri khasnya.




Cingur merupakan bibir sapi yang telah  diolah matang dan terasa kenyal ketikah dikunyah. Pengolahan cingur yang baik menjadikan kualitas rasa yang empuk dan  kenyal pada cingur. Semua bahan-bahan segar tersebut dicampur dan disiram dengan  saus bumbu rujak yang terbuat dari petis udang, kacang tanah  goreng, terasi, cabai merah, garam, gula merah dan pisang  klutuk mentah.

Yang menarik beberapa pedagang menyajikan tampilan Cingur secara utuh sebesar kepala sapi. Hal ini merupakan tampilan yang cukup atraktif, terutama bagi penggemar kuliner yang baru pertama kali menjumpai pedagang Rijak Cingur di kota dimana makanan ini berasal.

Beberapa pedagang menyajikannya bersama irisan lontong, dan tak lengkap rasanya jika menyantap hidangan ini tanpa krupuk.



Di Surabaya penjual makanan Rujak Cingur dapat dijumpai di  beberapa lokasi, antara lain:


  • Rujak Cingur 'Delta' Plaza Surabaya
  • Rujak Cingur SK Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya
  • Rujak Cingur Achmad Jais  di Jl. Achmad Jais No. 40, Surabaya
  • Rujak Cingur Genteng di Jl. Durasim No. 29, Surabaya.
  • Rujak Cingur Rungkut Alang-alang Surabaya
  • Rujak Cingur Cafesera Ria Polisi Istimewa
  • Pusat Jajanan Pasar Blauran (buka pagi-sore)










10.Rujak (Indonesian Salad)

Rujak merupakan makanan yang banyak dijumpai di wilayah Indonesia. Dimanca negara rujak juga disebut  dengan Indonesian salad. Selain Rujak Cingur,  di Surabaya juga dijumpai menu kuliner rujak jenis lainnya yang tak kalah khas.


Diantaranya rujak tersebut adalah Rujak Petis/Tolet, Rujak Gobet/Serut dan Rujak Manis.

Bumbu Rujak Petis/Tolet merupakan paduan rasa petis yg dicampur dengan kecap manis, sedikit gula merah bertemu dengan rasa khas bawang putih goreng goreng, dan jika menginginkan rasa yang pedas dapat ditambahkan potongan cabe rawit.

Setelah Adonan bumbu diaduk diatas piring, kemudian ditambahkan irisan-irisan buah yang terdiri dari: mangga muda, bengkoang, belimbing, kedondong, pepaya, nanas, mentimun, krai, tahu kuning goreng dan cingur. Tahu kuning ini merupakan salah satu ciri khas rujak petis/tolet ini.



Rujak Gobet/Serut menggunakan bumbu asam jawa, gula jawa, gula pasir, dan garam. Kemudian dicampurkan pada buah-buahan yang telah diserut. Buah-buahan tersebut bisa berupa: mangga muda, bengkoang, belimbing, kedondong, nanas dan mentimun. Disajikan dalam mangkok kecil, kemudian bisa ditambahkan gula jawa cair dan sambal jika menginginkan rasa pedas.


Rujak Manis berbumbu gula jawa, potongan kacang tanah dan sedikit cabe rawit. Buah-buahannya terdiri dari: mangga muda, mentimun, bengkoang, nenas, papaya, kedondong, melon, semangka, nangka (tergantung musim), jambu air, belimbing dan tahu goreng. Tetapi tidak semua buah-buahan ada dan tergantung pada musimnya. Beberapa penjual menambahkan ubi jalar merah dalam irisan rujak, sebuah rasa yang cukup unik.

Di Surabaya penjual Rujak Petis/Tolet, Rujak Gobet/Serut dan Rujak manis dapat dijumpai di  beberapa lokasi, antara lain:
  • Di sepanjang jalan Dr. Soetomo dan Polisi Istimewa (dahulu juga bernama Dr. Soetomo) banyak berjajar penjual rujak manis.
  • Pusat Jajanan Pasar Blauran (buka pagi-sore), penjual menjajakan rujak gobet/serut dalam kemasan.
  • Rujak Cingur SK Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya, selain rujak cingur, tempat ini juga menyediakan rujak petis/tolet.


11.Semanggi

Kuliner khas Surabaya ini cukup sederhana. Terbuat dari kukusan daun  semanggi dan kecambah/taoge yang disiram dengan saus berbumbu yang  terbuat rebusan ketela rambat yang dihaluskan bersama bawang  putih goreng, gula merah, kacang goreng, dan cabe. Dihidangkan  di atas wadah yang terbuat dari daun pisang (pincuk) bersama  krupuk puli yang terbuat dari nasi/beras. Meski sederhana,  mengkonsumsi  semanggi mempunyai beberapa manfaat salah satu  diantaranya adalah mencegah osteoporosis.

Seiring modernisasi,  makanan tersebut semakin sulit diperoleh. Entah karena peminat  warga Surabaya yang mulai surut, atau penjual yang telah mulai  enggan berjualan.

Di Surabaya penjual makanan Semanggi dapat dijumpai di  beberapa lokasi, antara lain:
  • Semanggi Dempo, Jl Dempo 19 Surabaya (buka pagi-siang)
  • Pujasera (Pusat jajanan serba ada) Kartika di Jl. Diponegoro No. 56, Surabaya.
  • Surabaya Plaza Hotel; Jln. Pemuda Boulevard


12.Pecel

Hidangan pecel merupakan makanan favorit. Makanan ini tidak hanya di  surabaya, tapi juga di banyak lokasi di Pulau Jawa. Nasi Pecel termasuk makanan sehat dan dikonsumsi seluruh kalangan.

Kuliner ini terdiri dari sayuran (kangkung/bayam/kacang  panjang/tauge/kemangi/kembang turi/mentimun) yang disiram  dengan sambal/saus kacang dicampur gula merah dan bumbu, serta  rempeyek kacang atau teri.

Dalam penyajiannya beberapa penjual menyajikan diatas daun pisang pincuk aroma yang keluar ketika nasi panas bersentuhan dengan daun pisang memang menggugah selera. Beberapa penjual Pecel juga menambahkan aneka sambal tumpang ataupun lauk lainnya (tahu, tempe, daging jerohan dan sebagainya). Lauk tambahan menentukan harga yang akan dibayar.

Di Surabaya penjual Nasi Pecel dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Pecel DELTA/ Pecel Ponorogo Hj Boeyatin,  Jalan Ketabangkali 51 Surabaya, lokasi di belakang delta plaza Surabaya;
  • Nasi Pecel campur Gudeg Bu HAR, Jl.Pasar Besar no 1-A (Perempatan Peneleh) Surabaya;
  • Nasi Pecel Lodeh Bu KUS, Jl. Barata Jaya No. 17 (Jl. Baratajaya XX No. 110), surabaya . Tel : +62 31 5042357;
  • Nasi Pecel Tambak Bayan, Jl. Pasar Besar Wetan no 7 Surabaya;
  • Nasi Pecel+Rawon Pucang, Warung Pojok Moro Seneng (Jl. Pucang Anom), Surabaya;
  • Nasi Pecel Madiun Bu SRI, Jl.HR Muhammad sederetan ayam goreng pemuda, buka dari 7-12 kalau sore jam 6;
  • Nasi Pecel Bu MUN, Fresh Market Citraland S–6, Surabaya. Tel: 031 – 72124889;
  • Nasi Pecel MM Bu ENDANG, Jl. Manyar kertoajo di pinggir jalan Tel: 031 7170 9439;
  • Depot Pak Djito Nasi Pecel Madiun, di Jl. Mulyosari 138  Surabaya,
  • Warung pecel pincuk Suroboyo, Jl Jemursari
  • Pecel ANK, Mbok RAH, Lokasi : Jl. Bubutan 125 Surabaya (Dekat Tugu Pahlawan).
  • Pecel Bu KRIS, Lokasi : Jl. Kayoon/ Ruko Lt.3 125 Surabaya (Depan Pom Bensin).
  • Warung Bu Toegiyo Jl Gubeng Kertajaya VIA/46 Surabaya, pecel paru layak dicoba, menyediakan juga rawon dan gudeg.
  • Warung Ponorogo di jalan Jagir Wonokromo 102A Surabaya, hanya buka malam hari.


14.Gado-gado

Hidangan gado-gado cukup dikenal masyarakat, tidak hanya di Surabaya. Sebagaimana Pecel, makanan ini lebih banyak mengandung sayuran.

Dalam hidangan Gado-gado terdiri atas potongan lontong, sayuran yang terdiri atas kacang panjang, kangkung, kol/kubis, mentimun, irisan tomat buat. Kemudian disiram dengan bumbu kacang atau saus dari kacang tanah yang dihaluskan disertai irisan telur dan di atasnya ditaburi bawang goreng.

Ditambahkan sedikit emping goreng atau kerupuk (ada juga yang memakai kerupuk udang). Ciri khas gado-gado Surabaya adalah saum bumbu kacangnya gurih, agak pedas dan tidak terlalu manis.

Pedagang gado-gado banyak bertebaran di Surabaya, dan tidak sulit untuk menemukannya. Meski demikian ada beberapa yang menjadi jujugan para pendatang dan wisatawan untuk menikmati kuliner ini.

Di Surabaya penjual kuliner Tahu Tek dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Gado-gado Arjuno, Jl Arjuna 127 Surabaya.
  • Gado-gado Handayani Jl Jolotundo 20, Surabaya
  • Gado-gado Rungkut Mapan, Ruko sebelah Yakaya Rungkut Surabaya
  • Gado-Gado Pak Man, Jl Kupang Gunung Surabaya
  • Gado-gado Kupang Jaya Jl. Kupang Jaya No. 136 D
  • Gado-gado Ketintang dekat Telkom Ketintang Surabaya


15.Tahu Tek

Kuliner  Surabaya banyak menggunkanan petis sebagai  campurannya, salah satu kuliner populer yang mengunakan  campuran petis adalah Tahu Tek. Tahu tek adalah kuliner khas Surabaya yang wajib dicoba saat mengunjunginya.

Makanan ini terdiri atas lontong, irisan kentang, tahu goreng dipotong-potong, telur dadar goreng, dan tauge/kecambah pendek, kemudian disiram dengan saus bumbu petis dan diberi kerupuk.


Pedagang Tahu Tek ini pada umumnya berkeliling untuk  menjajakan dagangannya, namun ada beberapa yang menjual  makanan ini pada lokasi yang tetap.

Di Surabaya penjual kuliner Tahu Tek dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Tahu Tek Pak Ali berada di Jl. Dinoyo No.147-A, Surabaya.
  • Tahu Tek dan Tahu Campur Cak Kahar, Jl Embong Malang No. 78H, Surabaya (seberang Hotel JW Marriot)


16.Tahu Campur

Hidangan kuliner ini tetap menggunakan bumbu petis udang, namun agak variatif isinya, dengan kombinasi antara sayur, olahan ubi, daging dan kuah kaldu.

Seporsi tahu campur berisi  potongan tahu, irisan dadar ubi bersama dengan mie, taoge/kecambah, otot sapi, sayur selada dan disiram dengan kuah kaldu yang sebelumnya diberi bumbu petis udang serta ditambah kerupuk yang membuatnya semakin renyah.

Rasa keseluruhan tahu campur ini cukup segar dan gurih. Sayur seladanyanya juga segar, pengolahan otot sapi yang disajikan telah dimasak cukup lama sehingga dalam penyajiannya terasa sangat empuk dan tidak alot, namun tetap berasa gurih. Kuah kaldu dan petisnya juga terasa cukup tajam.

Biasanya pedagang menggunakan gerobak dan berkeliling untuk menjajakan dagangannya, namun demikian beberapa pedagang menetap untuk menjual hidangan ini dan menjadi jujugan para pendatang atau wisatawan.

Di Surabaya penjual makanan tahu campur dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Tahu Campur Kalasan, Jl. Kalasan no 22, Surabaya (pacar keling)
  • Tahu Tek dan Tahu  Campur Cak Kahar, Jl Embong Malang No. 78H, Surabaya (seberang Hotel JW Marriot)
  • (Pucang Rinengo)


17.Bebek

Kuliner Bebek merupakan hidangan yang dapat dijumpai di banyak tempat. Meski demikian tiap daerah memiliki kelebihan dan ciri khas akan kuliner yang satu ini, begitu juga dengan kuliner bebek di Surabaya. Setidaknya ada beberapa menu bebek yang ditawarkan oleh kuliner Surabaya. Diantaranya adalah bebek goreng dengan sambal, bebek goreng bumbu kuning dan bebek bumbu hitam.

Meski banyak dijumpai di daerah lain, bebek goreng dengan sambal Surabaya menawarkan kerenyahan gorengan bebek dan kejaman rasa bumbu pada bebek serta sambalnya yang pedas.

Sedangkan untuk bebek goreng bumbu kuning menawarkan rasa yang beda dari bumbu yang berwarna kuning dan berlemak serta taburan remahan daging bebek yang crispy dengan rasa yang tajam, disamping dagingnya yang memang lembut.


Untuk hidangan bebek bumbu hitam merupakansajian dari bebek yang telah diolah sekaligus dan dilumuri bumbu yang berwarna hitam dangan rasa yang tajam.



Di Surabaya penjual kuliner bebek dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • bebek goreng tugu pahlawan (Jl Tembaan Surabaya seberang tugu pahlawan) hanya buka malam hari dari pukul 18.00 (goreng taburan serundeng/parutan kelapa berbumbu dan sambal)
  • bebek cak yudhi perak (goreng sambal) Jl. Tanjung Torawitan, Perak, Surabaya, buka setiap hari mulai pukul 15.00 hingga 18.00 WIB, namun tidak jarang sebelum pukul 18.00 WIB, bebek sudah habis terjual. Anda juga dapat menemukan Warung Nasi Bebek Cak Yudi di Jl. Kepanjen sebelah Kantor Pos Besar Jl Kebon Rojo, dan Jl. Raya Mulyosari, Surabaya.
  • bebek palupi Jl. Raya Rungkut Asri (bumbu kuning) buka dari pagi hingga malam
  • bebek Canggh Juwingan-Nias (bumbu hitam/rendang) buka malam hari
  • nasi bebek stasiun pasar turi (bumbu hitam) Jl Semarang Surabaya, sebelah stasiun kereta api/sebelah Polsek Pasar Turi, hanya buka sore sampai malam hari.
  • bebek hitam sambel macan (bumbu hitam) Jl. Klampis Ngasem no. 43 Surabaya
  • bebek songkem (kukus sambal) Jl. Kranggan 90J Ruko Depan Prime Royal
  • bebek harissa jl Soekarno MERR Rungkut Asri (variatif menu-lokasi nyaman dan representatif)
  • bebek kayu tangan, jl. Bratang Gede 68 / jl. Sulawesi 71
  • bebek padin (bumbu Kuning) Jl Kranggan Surabaya, buka 24 jam.


18.Sate Klopo

Sate kelopo ini merupakan sate daging sapi atau ayam dan jerohannya pada umumnya, yaitu berupa potongan daging yang ditusukkan pada lidi atau bambu. Hanya saja pada proses pemanggangannya dibalut dengan parutan kelapa berbumbu, kemudian dipanggang di atas bara.

Kuliner ini disajikan bersama lontong atau nasi putih. Di atas nasi putih atau lontong juga terdapat parutan kelapa goreng atau srundeng yang gurih, serta disiram saus bumbu kacang.

Jika ingin rasa yang original, santaplah sate ini tanpa menggunakan saus bumbu. Gurihnya daging sate yang berpadu dengan taburan parutan kelapanya akan memberikan rasa yang unik.


Pedagang sate klopo ini pada umumnya berkeliling untuk menjajakan dagangannya, namun ada beberapa yang menjual makanan ini pada lokasi yang tetap.

Di Surabaya penjual makanan Sate Kelopo dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Sate Kelopo Ondomohen Ibu Asih, Jl. Walikota Mustajab No. 56.Surabaya. Disebut Ondomohen karena Jl. Walikota Mustajab dulunya bernama  Jl. Ondomohen.
  • Sate Jl Darmawangsa dekat indomart buka malam


19.Nasi Goreng  Kluntung dan Mie Klunthung (Jawa)

Nasi goreng merupakan kuliner yang populer di Indonesia. Meski demikian tiap kota menawarkan ciri khas dan keunikan menu nasi goreng. Tidak terkecuali di Surabaya. Tampilan kuliner ini pun sangat menggoda.

Nasi goreng yang berwarna kecokelatan berpadu dengan taburan mie yang dipotong kecil dan kecambah/tauge, serta irisan tipis daging ayam. Yang cukup khas pada kuliner ini adalah rasa nasi goreng ini bersentuhan dengan cita rasa udang dan ikan bandeng, yang merupakan ciri khas lokal Surabaya.

Sebagai pelengkap ada irisan ayam goreng, telur rebus, hati dan ampela ayam goreng. Tambahkan dengan acar asam pedas, irisan mentimun dan cabai.

Selain nasi goreng, biasanya penjual juga menyediakan kuliner menyediakan mi goreng dan mi godog (rebus).

Di Surabaya penjual makanan nasi goreng dan mie klunthung dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Nasi goreng Ondomohen Cak Atroep, Jl. Walikota Mustajab No. 56.Surabaya. Disebut Ondomohen karena Jl. Walikota Mustajab dulunya bernama  Jl. Ondomohen. Buka setiap hari mulai pukul 18.30 hingga 24.00 WIB. Sejak tahun 1955 sudah berlokasi di Walikota Mustajab.
  • (Pucang Rinengo)
  • Nasi Goreng Jowo Cak MUL, Lokasi : Jl. Ngagelrejo Kidul Surabaya ( Pake Arang kipas tangan)  buka sore-tengah malam.


20.Bubur Madura

Sajian kuliner Surabaya ini cukup berbeda berupa dari yang lainnya, berupa bubur yang sangat lengkap. Bubur yang terdiri dari bubur sumsum, candil, bubur ketan hitam, dan sagu mutiara ini lebih istimewa saat disajikan dengan sirup gula merah dan kuah santan yang gurih.
Bubur ini dimakan bersama dengan sirup gula dan kuah santan yang harum serta gurih sehingga rasanya begitu lezat. Paduan rasa yang gurih dari bubur sumsum dengan candil yang kenyal-kenyal  terasa hangat dan lumer di mulut.

Tampilan bubur mutiara yang berwarna merah seolah menjadi eye catching pada makanan ini. Manisnya ketan hitam yang legit dipadu dengan guyuran santan yang gurih dan gula merah menyempurnakan kenikmatan akan kuliner ini.

Pedagang bubur  ini pada umumnya berkeliling untuk  menjajakan dagangannya, meski demikian beberapa pusat jajanan di Surabaya menyajikan kuliner ini, kerena memang cocok sebagai makanan ringan.

Di Surabaya penjual Bubur Madura ini dapat dijumpai di:
  • Pusat Jajanan Pasar Atom (buka pagi-sore)


21.Dawet Pasar Blauran



Kuliner Surabaya ini merupakan minuman yang disajikan dingin atau tanpa es. Dawet Blauran ini memiliki isi yang beragam, menjadikan  tampilan Dawet Blauran menjadi penuh warna dan menggugah selera.

Dawet Blauran ini berisi bubur mutiara yang berwarna merah, bubur beras yang berwarna putih, dawet cendol yang berwarna hijau muda, bubur ketan hitam yang berwarna hitam dan bubur Srintil yang berwarna coklat. Plus siraman kuah santan kelapa dan tetesan gula merah.

Yang cukup unik dan menarik adalah adanya bubur Srintil pada Dawet Blauran. Pada bubur Srintil  yang terbuat dari ketan dan gula merah itu terdapat gumpalan yang berbentuk bola-bola kecil. Bola-bola itu terasa kenyal dengan sensasi lengket ketika terkunyah oleh gigi.

Bersama es dawet di tempat ini dapat juga dinikmati berbagai macam makanan ringan yang tersedia, diantaranya adalah sate usus bumbu pedas, sate telor puyuh, tahu kuning goreng, dan aneka gorengan. Tahu kuning goreng yang disajikan di pasar Blauran khas dan berbeda dengan di tempat lain. Digoreng agak sedikit basah, dengan rasa gurih bawang putih, kemudian menyantapnya bersama sedikit petis dan cabe segar.

Di Surabaya penjual Dawet Blauran ini tentunya dapat dijumpai di:
  • Pusat Jajanan Pasar Blauran (buka pagi-sore)


22.Es Legen (Ice Palm Juice)

Meski jarang pohon Siwalan (Lontar), di Surabaya banyak dijumpai penjual minuman Legen. Dengan menggunakan gerobak, para penjual minuman Legen ini banyak bertebaran di sudut-sudut kota Surabaya yang memang panas cuacanya. Legen merupakan nira yang disadap dari mayang pohon Siwalan (lontar) betina. Legen berbeda dengan tuak, Legen masih bebas alkohol, karena belum mengalami proses fermentasi, dan tidak memabukkan. Minuman ini didatangkan dari daerah pesisir tetangga Surabaya, yaitu Tuban, Lamongan, dan Gresik. Di ketiga kabupaten ini, terutama di Tuban, banyak dijumpai ladang pohon Siwalan.

Minuman ini mempunya rasa yang manis dan warna bening agak keputihan. Minuman Legen lebih nikmat rasanya jika disajikan dalam kondisi dingin, terlebih suhu kota Surabaya yang cukup panas.

Para penjual Legen ini biasanya menjual Legen setiap gelasnya bagi para pembeli yang akan meminumnya di tempat. Selain itu, dapat juga membeli Legen yang telah dikemas untuk dibawa pulang. Legen tersebut dikemas dalam wadah botol plastik 1,5 liter.

Selain Legen, para pedagang Legen  juga menyediakan aneka jajanan dan gorengan untuk menemani minum, seperti ote-ote, tahu goreng, pastel, dan sate kerang.


Di Surabaya penjual minuman Legen dapat dijumpai di beberapa lokasi, antara lain:
  • Es Legen Undaan Pak Ihwan Jl Undaan Kulon Surabaya
  • Es Legen Tenggilis, Jl Tenggilis Mejoyo aa-17 Surabaya (setelah SMP14).
  • Es Legen Jl Pucang Jajar, Surabaya
  • Es Legen Jl Ahmad Yani, Surabaya
  • Beberapa depot menyediakan minuman khas ini (depot nasi krawu Bu Rida).